Mediatipikor.com, Jakarta – Kejaksaan Agung kembali melakukan pemeriksaan terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 s/d 2022.
“Pemeriksaan terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi tersebut dilakukan melalui Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS). Dimana pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa 3 orang sebagai saksi,” jelas Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum), Dr. Ketut Sumedana dalam rilisnya, Senin (17/4/2023).
Dijelaskan Kapuspenkum, para saksi yang diperiksa tersebut yaitu diantaranya :
Saksi berinisial atas nama S, dimana saksi S merupakan Solution Manager ZTE;
Saksi berinisial atas nama ARS, dimana saksi ARS merupakan Account CFO pada PT Huawei Tech Investment;
Saksi berinisial atas nama FL, dimana saksi FL merupakan CFO pada PT Huawei Tech Investment.
Ketiga orang tersebut, jelas Ketut Sumedana, dilakukan pemeriksaan untuk penyidikan terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi yang telah dilakukan oleh para tersangka berinisial atas nama AAL, GMS, YS, MA, dan IH dalam penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Tahun 2020 s/d 2022.
“Pemeriksaan yang dilakukan kepada para saksi untuk memperkuat bukti-bukti serta melengkapi berkar berkas perkara,” ujar Kapuspenkum.
Diberitakan sebelumnya pada Rabu 15 Maret 2023 lalu, Jam Pidsus memeriksa 6 orang saksi yang terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi penyediaan infrastruktur BTS BAKTI Kemenkominfo Tahun 2020 sd 2022, yakni JGP selaku Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, JI selaku Staf Divisi Perencanaan dan Stratrgis BAKTI, EH selaku Pegawai BAKTI, MDAH selaku Direktur Bagian Keuangan Fiber Home, PR selaku Senior Manajer BAKTI BTS Project PT Aplikanusa Lintasarta, dan HH selaku swasta.(Soekiman Leo)
