Menyorot Diplomasi Barat Ditengah Ketegangan Meningkat Dengan China

Teks foto : Presiden Taiwan, Tsai Ingwen (kiri), bertemu dengan Pembicara Kevin McCarthy di California, Rabu (5/4/2023).(Nytimes)
Bagikan

Mediatipikor.com, California – Dua pertemuan antara Ketua DPR AS dan Presiden Taiwan serta antara para pemimpin Prancis dan China menuai sorotan publik. Pasalnya, ditengah meningkatnya ketegangan hubungan antara negara, kunjungan diplomatik kian gencar dilakukan guna mempererat hubungan diplomasi halus Barat dengan China.

Di Tiongkok Presiden Perancis, Emmanuel Macron, melakukan perjalanan ke Beijing untuk “meluncurkan kembali” kemitraan strategis antara Eropa dan Tiongkok. Dia juga berencana mendesak pemimpin China, Xi Jinping, untuk memainkan “peran utama” dalam membawa perdamaian ke Ukraina.

Macron, yang akan bertemu dengan Xi, bertekad untuk menciptakan situasi yang lebih damai terhadap China dan Amerika, termasuk meyakinkan Xi untuk berbicara dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Jika pemimpin Prancis itu berhasil dengan misinya ditengah memanfaatkan momentum terbangunnya hubungan China dan Rusia terkait perang Rusia dengan Ukraina yang tampaknya mustahil dengan mengingat deklarasi persahabatan “tanpa batas” antara kedua negara. Maka Macron akan mencapai sesuatu yang secara luas menjadi kepentingan strategis Amerika. Lebih cepat berakhirnya perang dan melemahnya ikatan Cina-Rusia.

Sementara itu, di AS Pembicara Kevin McCarthy bertemu dengan Presiden Taiwan, Tsai Ingwen, Rabu (5/4/2023) di California. Kevin McCarthy menjadi pejabat terpilih paling senior yang bertemu dengan presiden Taiwan di tanah Amerika sejak Washington menjalin hubungan diplomatik dengan Beijing.

Dalam beberapa hal, pertemuan itu merupakan kemunduran dari McCarthy, yang mengatakan dia seperti pendahulunya, Nancy Pelosi akan mengunjungi Taiwan sebagai unjuk rasa menentang China. Tetapi kunjungan Pelosi tahun lalu memicu krisis dengan China sehingga mengadakan latihan militer tembak-menembak berhari-hari di dekat Taiwan.

Sebaliknya, McCarthy dan Tsai memilih pertemuan di AS yang dianggap sebagai opsi yang kurang berisiko. Para pemimpin di Washington dan Taipei berusaha menopang hubungan Taiwan dengan AS sambil menghindari langkah-langkah yang mungkin memicu pembalasan dari Beijing.

Menyikapi hal hubungan China dengan Rusia, Duta Besar China untuk Uni Eropa mengatakan bahwa para kritikus telah salah menafsirkan hubungan negaranya dengan Rusia, dan dia menyarankan hubungan mereka mungkin tidak terbatas seperti yang pernah dinyatakan oleh para pemimpin mereka.(Lisbon DS)