Fokus  

Carut Marut di RSUD Satelit Pengamat : Minta Pemkab dan DPRK Aceh Besar Tanggap dan Tidak Diam

Usman Lamreung
Bagikan

Aceh Besar, (Media TIPIKOR) – Lemahnya managemen dan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RUSD) Satelit Aceh Besar yang dikeluhkan oleh pasien akibat kosongnya stok obat di apotik rumah sakit beberapa hari lalu menjadi sorotan masyarakat dan media. Keluh kesah pasien terjadi akibat kosongnya stok obat yang sering terjadi sangat menyusahkan pasien saat rawat inap, dan berobat di rumah sakit milik pemerintah tersebut. Tak ayal, keluarga pasien harus membeli obat di luar rumah sakit, ini menandakan ada yang tidak beres dengan pelayanan dan managemen di rumah sakit plat merah itu.

“Ini tentunya sudah harus segera disikapi oleh Pj Bupati Aceh Besar, agar masalah pelayanan dan kelangkaan obat kembali normal,” kata  Pengamat Sosial dan Politik Universitas Abulyatama (Unaya), Usman Lamreung,Kepada Media TIPIKOR, Kamis (23/5/2024).

Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, kata Usman, sudah semestinya mengambil tindakan yang cepat, cermat dan evaluatif, agar pelayanan kesehatan dan pelaksanaan medis di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut kembali normal, dan masalah kelangkaan obat tertangani.

“Kami berharap pada Pj Bupati tempatkanlah pejabat dengan SDM yang paham managemen pelayanan kesehatan di rumah sakit, kami menduga saat penempatan posisi pejabat tidak dilakukan uji kelayakan secara selektif, hingga terjadilah masalah, pelayanan yang buruk. Kami berharap ke depan harus lebih baik memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di kabupaten Aceh Besar,” kata Usman Lamreung.

Usman menyebutkan, buruknya manajemen RSUD Satelit bukan saja pada kekosongan pejabat saja, tetapi juga terjadi pada pengelola jasa medis. Patut diduga  belum memiliki standar yang jelas dalam pembayaran jasa medis untuk tenaga kesehatan. “Pembagian jasa medis baik ASN dan tenaga kontrak terkesan tidak transparan, Sudah semestinya, Pj Bupati mengetahui, dan paham masalah yang terjadi di RSUD Aceh Besar dan segara diambil kebijakan tegas,” paparnya.

Ia pun meminta Pj Bupati untuk mengevaluasi manajemen RSUD Satelit. “Kalau tidak mampu memperbaiki, layak untuk dicopot jabatannya, Kita juga berharap pada DPRK untuk memanggil direktur rumah sakit, pertanyakan terkait kelangkaan obat dan pelaksanaan managemen pelayanan kesehatan, ini juga bagian dari tugas dan fungsi DPRK, jangan hanya diam saja, tanpa ada aksi..” ingatnya.(Tjut)