Mediatipikor.com, Pidie – Diduga melakukan kesalahan dalam pengelolaan Anggaran Pendepatan Belanja Desa (APBDes), sebanyak 15 Desa di Kabupaten Pidie, Aceh, dilaporkan ke Inspektorat.
Ada pun ke 15 Desa tersebut masing-masing, Kecamatan Pidie sebanyak 5 Desa, Kecamatan Simpang Tiga sebanyak 2 Desa , Kecamatan Padang Tiji sebanyak 1 Desa, Kecamatan Glumpang Tiga sebanyak 1 Desa, Kecamatan Kota Sigli sebanyak 1 Desa, Kecamatan Mutiara Timur Sebanyak 1 Desa, Kecamatan Mila sebanyak 1 Desa, Kecamatan Indrajaya sebanyak 1 Desa, Kecamatan Sakti sebanyak 1 Desa dan Kecamatan Peukan Baro sebanyak 1 Desa.
Hal ini dikatakan Kepala Inspektorat Kabupaten Pidie, Mukhlis, kepada wartawan, Rabu, (1/3/2023, di Kota Sigli.
“Laporan tersebut masih tahap diterima dan akan dilakukan pemeriksaan, jadi kita periksa terlebih dahulu,” jelasnya.
Saat disinggung terkait nama dari ke 15 Desa itu, Mukhlis meminta untuk tidak dipublikasi dulu karena dikhawatirkan akan menimbulkan rasa ketakutan bagi para Kepala Desa terkait, sehingga berpotensi menciptakan ketidakstabilan proses pelayanan masyarakat di Kantor Desa.
“Bukan kita tidak mau menyebutkan nama Gampongnya (Desa-Red), akan tetapi ini belum diperiksa,” pungkasnya.
Setelah hasil audit selesai maka akan diketahui dengan sangat jelas apakah terbukti telah terjadi kesalahan dalam pengelolaan APBDes pada ke 15 Desa tersebut sesuai dengan laporan yang diterima oleh pihak Inspektorat.
Lebih lanjut dibeberkannya, bahwa Inspektorat tidak hanya berkewajiban memeriksa akan tetapi juga memberikan pembinaan bagi para Kepala Desa, oleh karena itu diharapkan para Kepala Desa tidak perlu takut untuk berkonsultasi dengan petugas Inspektorat terkait tata cara pengelolaan APBDes yang baik dan benar.
“Kita sudah ada klinik konsultasi semua persoalan (APBDes-red), jadi mohon berkoordinasi dengan pihak inspektorat,” pinta Mukhlis.
Mukhlis menegaskan pihaknya selalu membuka pintu bagi para Kepala Desa diseluruh wilayah Pidie yang ingin berkoordinasi terkait pengelolaan APBDes agar dapat memahami dan terhindar dari kesalahan.
“Kita siap memberi solusi bagi para Keuchik,” katanya.(Amir)