Daerah  

SPBU Jantho Disorot, Warga Duga Ada “Permainan Tangki Siluman”

Dinilai Tidak Tepat Sasaran

SPBU Jantho Disorot, Warga Duga Ada “Permainan Tangki Siluman”
Bagikan

MEDIATIPIKOR.COM – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU 14.239.478 Kota Jantho kian meresahkan warga. Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat mengeluhkan sulitnya mendapatkan BBM, baik jenis Pertalite, Biosolar, maupun Pertamax.Setiap kali pasokan BBM datang dari Pertamina, stok di SPBU itu hanya bertahan kurang dari 24 jam.

“Setelah itu, plang bertuliskan “BBM sedang dalam perjalanan” kembali terpampang selama lima hingga enam hari. “Kami susah mau isi. Baru sehari datang, besoknya sudah kosong lagi,” keluh seorang warga Jantho,kepada media ini.

Warga menduga ada praktik penyaluran BBM yang tidak tepat sasaran. BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar diduga banyak dibeli oleh pelaku usaha menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi tangkinya agar bisa menampung lebih banyak.

“Saya sering lihat mobil yang sama isi berulang kali dalam sehari. Nozzlenya juga lama sekali, jauh lebih lama dari biasanya,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.

Keluhan juga datang terkait BBM non-subsidi jenis Pertamax. Meski papan pengumuman bertuliskan “Stok Pertamax Habis” terpajang di lokasi, warga mendapati ada pihak tertentu yang tetap bisa mengisi bahan bakar tersebut.

“Masyarakat biasa dibilang habis, tapi orang tertentu bisa isi. Aneh,” kata warga lainnya dengan nada kecewa.

Ketika dikonfirmasi, pengawas SPBU disebut memberikan alasan bahwa stok Pertamax disisakan untuk kebutuhan operasional proyek jalan tol yang telah menjalin kontrak kerja sama.

“Kalau begitu kan tidak adil. Pertamax itu non-subsidi, harusnya bebas dibeli siapa saja, bukan disembunyikan dari masyarakat,” tegas warga tersebut.

Masyarakat berharap pemerintah daerah dan aparat terkait segera turun tangan melakukan pengawasan ketat serta memberi sanksi tegas bila terbukti ada penyalahgunaan distribusi BBM di SPBU Jantho.

“Kalau dibiarkan begini terus, kami yang susah. BBM langka, harga bisa naik, kegiatan harian pun terganggu,” tutupnya.(Tjut)

Exit mobile version